Home » » Apapun Kesannya Moskow tetap Menarik

Apapun Kesannya Moskow tetap Menarik

Home > Kabar Berita > Wisata Apapun Kesannya Moskow tetap Menarik

Katedral Saint Basil, Moskow --MI/ Jajang Sumantri

Apapun Kesannya Moskow tetap Menarik
Penulis : Jajang Sumantri

LAYAKNYA kota-kota di Benua Eropa, Moskow memberi pemandangan yang membuat orang pasti terkesan. Deretan gedung tinggi dengan arsitektur khas Eropa Timur yang simetris, tegas dan dengan pilar kokoh serta tinggi terlihat terawat sangat baik.

Puncak menara gedung-gedung tua yang tinggi itu rata-rata berhias bintang warna merah dengaan simbol palu arit (lambang komunisme) terpampang gagah di atas setiap pintu gerbang.

Tidak hanya di gedung pemerintahan, di gedung pertunjukan musik klasik (teater) hingga rumah susun (flat) seragam yang dibangun pemerintah simbol ini masih dengan mudah didapati.

Patung-patung tokoh pencetus ideologi sosialis dan komunis mulai dari Vladimir Lenin, Joseph Stalin, Mikail Lemonosov (Bapak Ilmu Pengetahuan Rusia) hingga tokoh impor seperti Karl Marx dan Friedrich Engels berdiri dengan gagah di monumen-monumen di depan gedung pemerintah ataupun di taman kota.

Seniman besar seperti Mozart dan Beethoven hingga Bapak bangsa India, Mahatma Gandhi juga mendapat tempat di sebuah taman yang disebut Museum Manusia (Muzeum On). Di tempat ini patung-patung yang menggambarkan proses perjalanan manusia sejak lahir hingga meninggal dan meniti tangga menuju langit (surga) digambarkan secara jelas.

Bahkan patung beberapa nabi seperti Nabi Isa yang sedang menggendong domba, patung Hawa yang sedang membujuk Adam untuk memakan apel, Nabi Musa dengan kitab Taurat di tangannya hingga Confusius yang tengah memegang tasbih bisa ditemui di tempat ini.

Keberadaan gereja-gereja Kristen Ortodok di setiap pelosok kota dengan kubah berwarna keemasan yang sangat mirip dengan kubah masjid di Indonesia menunjukkan warga Moskow telah menikmati kebebasan menjalankan agamanya. ''Komunisme itu hanya ideologi nasional saja, sekarang semua warga bebas beribadah sesuai agama mereka,'' tutur Harry, staf lokal KBRI asal Maluku yang sudah 11 tahun tinggal di Moskow.

Bahkan di salah satu sudut kompleks Lapangan Merah, landmark kota yang di depan Istana Kremlin, warga dan turis berbaur di depan sebuah kapel kecil yang diyakini memberi keberuntungan bagi semua orang yang berdoa di depannya.

Benteng Kremlin yang berbentuk segitiga dengan warna merah bata di tepi Sungai Moskow ini adalah magnet yang paling banyak menarik turis yang datang ke ibukota negara bernamaa resmi Republik Federasi Rusia ini.

Di dalamnya terdapat kompleks Istana Kremlin dengan luas 27,5 hektare yang yang merupakan warisan jaman kekaisaran (Tzar) Rusia. Istana dengan 20 menara ini sekarang menjadi tempat Presiden Dmitri Medvedev dan Perdana Menteri Vladimir Putin menjalankan pemerintahan.

Di depan lapangan Merah berdiri dengan anggun gereja Katedral Saint Basil dengan menara dan kubah warna-warninya yang tetap terlihat indah bila diambil gambarnya dari sudut manapun.

Di sini juga terdapat juga terdapat tempat penyimpanan jenazah (mausoleum) Vladimir Lenin dijaga beberapa tentara yang akan melotot bila kita terlalu dekat dengan garis batas pengunjung. Seperti halnya pusat keramaian, deretan kios dorong yang menjajakaan berbagai cinderamata khas seperti baret tentara dengan tempelan pin militer, topi bulu rubah dari bahan sintetis, hingga boneka kayu bertumpuk yang disebut Matryoshka doll.

Harganya bervariasi antara 500 rubel (Rp150 ribu) hingga 3000 rubel (Rp900 ribu).''Kalau mau beli oleh-oleh lebih baik di Ismailova atau Old Arbat. Di sana pusat oleh-oleh dengan harga yang bisa setengahnya dari di sini,'' ujar Roni, mahasiswa asal Cimahi, Jawa Barat, yang tengah belajar jurnalistik di Universitas Moskow atas beasiswa penuh dari pemerintah Rusia.

Ia menjadi pemandu wisata sekaligus penerjemah rombongan kami selama di Moskow. Moskow memang terkenal sebagai salah satu kota termahal di dunia.

Tarif hotel bintang empat di kota ini misalnya mencapai sekitar US$400-US$500 per malam. Namun sepertinya hal tersebut bukan masalah. Dengan tingkat pandapatan per kapita di atas US$16 ribu, ramainya pembeli di beberapa butik adibusana seperti Channel, Gucci dan Louis Vouitton --yang dulu saat rezim komunis berkuasa mengkharamkan merek-merek itu karena dianggap simbolkapitalis-- di pusat perbelanjaan Kitaigorod di salah satu sudut Lapangan Merah menunjukkan selera dan kemampuan keuangan warga kota ini.

Konon butik-butik ini sudah turut meramaikan sudut kota yang terbebas dari praktek ekonomi terpusat setelah berhembusnya gelombang angin perubahan glasnost dan perestroika diusung Presiden Uni Sovyet Mikhail Gorbachev hamper 2 dekade lalu.

Demikian halnya dengan selera mereka dalam memilih kendaraan. Di jalanan Moskow di tepi Sungai Moskow ini deretan mobil beragam merk dari mulai mobil murah dari Korea, sedan Lexus terbaru dari Jepang, SUV Gambot dari Amerika hingga limosin eksotis seperti Rolls Royce bisa dengan mudah dijumpai.

Mobil-mobil berharga jutaan rubel ini seakan menegasakan kemakmuran yang kini dinikmati warga Rusia yang berlalu lalang secara kontras diantara mobil produksi lokal bermerk Lada dan Gaz yang menjadi terlihat kuno diantara himpitan kendaraan impor tadi.

Meski demikian, angkutan umum seperti bus gandeng dan trem listrik terpelihara dengan baik di samping kereta bawah tanah (Moskow metro) sehingga nyaman dan tepat waktu bisa menjadi pilihan yang murah meriah. Meski telah terbilang macet namun antrian kendaraan di setiap perempatan jalan yang diatur lampu lalu lintas tetap tertib.

Namun akibat keterbatasan waktu ditambah dengan dinginnya suhu udara yang berada di kisaran 10 derajat Celcius, Media Indonesia yang mengikuti rombongan yang dipimpin Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu harus mengurungkan niat untuk berkunjung ke beberapa tempat menarik di kota ini.

Misalnya saja Menara Ostankino, bangunan tertinggi nomor 3 di dunia (540 meter) yang berfungsi sebagai menara TV dan radio itu atau menyusuri kota melalui Sungai Moskow yang bisa tembus hingga ke laut Merah. ''Butuh sebulan penuh untuk bisa menjelajah empat penjuru angin di Moskow,'' seloroh seorang anggota rombongan. Do svidanya (good bye) Moskow! (M-1)

Foto galeri :






Sumber : mediaindonesia.com
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Paket Tour Wisata - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger