Suasana Pantai Kuta pada musim liburan.(foto : Wayan Manuh/ Era Baru)
Pantai Kuta Terus Berbenah
Pantai Kuta boleh dibilang adalah ikon pantai wisata Bali. Sepertinya jika ke Bali tanpa pergi ke pantai ini rasanya kurang lengkap, rasanya seakan tidak ke Bali. Dan sebagian besar peket wisata yang dijual kepada wisatawan domestik mencantumkan Kuta dalam agenda destinasinya.
Utamanya liburan murid-murid sekolah. Antara Juni sampai Juli setiap tahunnya. Hampir setiap hari pada minggu-minggu pertama sampai minggu ketiga, puluhan rombongan bus-bus datang dari berbagai sekolah diluar Bali.
Atraksi pantai
Sunset di Pantai Kuta.(foto : Wayan Manuh/ Era Baru News)
Yang paling menarik dari pantai ini tentu saja deburan ombak dan pasir putihnya. Karena menjadi pantai internasional banyak kegiatan internasional juga sering dilangsungkan disini.
Namun, tentu saja yang lebih memberi kenangan adalah ‘sunset’nya. Jutaan foto telah diabadikan oleh para wisatawan dari momen matahari tenggelam ini. Jika waktu lebih banyak bisa menikmati sendiri berselancar dipantai terkenal ini.
Aneka pelayanan ditawarkan di sepanjang pantai ini. Dan sebagian besar keberadaan pedagang dan usaha mereka adalah memiliki ijin dari yang berwenang.
Dari pantai ini kita bisa dengan jelas menyaksikan ujung landasan bandara Ngurah Rai, yang menjadikannya pemandangan menarik selepas ‘sunset’ saat pesawat mendarat terlihat hanya beberapa meter diatas permukaan laut.
Atraksi lainnya adalah layang-layang yang selalu ada, anda bisa membeli atau membawa sendiri layang-layang.
Jika ingin lebih memiliki kenangan tentang Kuta adalah menikmati sejuknya basah-basahan di air laut pantai Kuta.
Tidak hanya lewat berselancar, bahkan mandi di pantai juga adalah aman dan mengasikkan. Sepanjang kita mematuhi aturan dari penjaga pantai mengenai batas aman berenang.
Ada satu atraksi yang mungkin anda tidak ingin lewatkan jika berada di Pantai Kuta. Yakni penetasan telur penyu.
Sepanjang tahun pantai Kuta menjadi tempat bertelurnya penyu-penyu jenis tertentu. Sebuah wadah konservasi sukarela didirikan untuk menyelamatkan keberadaan penyu yang semakin langka utamanya di Bali. Dari waktu kewaktu selalu diadakan acara pelepasan anak penyu atau tukik.
Berbenah
Kuta semakin tahun semakin dipersolek, dari berbagai sisi di coba untuk di poles. Utamanya kemacetan kronis yang belum banyak bisa dicarikan solusi. Walaupun pemanfaatan Central Parkir sebagai pangkalan bus-bus wisata, sudah dilakukan.
Sepertinya ini sementara sebagai alternatif, walau kurang efektif karena bus-bus antar jemput tidak bisa maksimal karena harus berjuang ditengah kemacetan. Ini terlihat dari dijejalinya setiap bus dengan penumpang yang melebihi kapasitas angkut. Yang berarti jauh dari nyamannya sebagai wisatawan.
Sepertinya angkutan tradisionalpun akhirnya kurang diminati wisatawan. Seperti ‘dokar’ atau andong. Yang jarang terlihat mendapatkan pelanggan di tengah hiruk pikuk keramaian lalu lintas.(man/waa)
Sumber : http://erabaru.net/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar