Duolun Lu -- nytimes.com
Sepenggal Kisah Masa Lalu di Duolun Lu
DI Duolun Lu yang juga dikenal sebagai Jalan Budaya Duolun, Anda akan melihat warga kelas pekerja berbaur dengan wisatawan. Berada di wilayah ini, Anda akan terbayang Shanghai di masa lalu antara 1920 dan 1930an.
Sejak kawasan Duolun Lu dilindungi secara resmi dan dipulihkan oleh pemerintah kota pada 1998, banyak bangunan tua di sana telah direhabilitasi. Ini menjadikannya daerah yang seolah menolak modernisme dan sangat lokal.
Sambil santai memandangi kota lampau, Anda bisa menuju Old Film Cafe yang berada di Duolun Lu 123 untuk menikmati secangkir teh. Ini merupakan salah satu dari banyak bangunan bersejarah yang mendapat sentuhan ulang dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, penduduk setempat terus hidup dalam iramanya sendiri. Saat memutuskan kembali berkeliling, di sekitar Duolun Lu, Anda akan menemukan Lu Xun Park, sebuah tempat berkumpul yang menyatukan campuran eksentrik lokal dengan campuran orang-orang bernyanyi, bermain kartu dan berenang.
Masih di taman itu, Anda juga bisa menemukan sebuah museum dan makam yang ditujukan untuk serang penulis dengan nama yang sama, Lu Xun. Lu Xun adalah salah satu penulis besar Cina abad ke-20 dan dianggap sebagai pendiri sastra Cina modern.
Tidak hanya taman, Anda juga bisa menjelajah ke gang-gang Duolun Lu, seperti Lane 201 dimana terdapat bangunan League of Left Wing Writers. Ini adalah sebuah bangunan bergaya neo-klasik yang dilindungi dan berfungsi sebagai markas besar gerakan sastra modernis yang dipupuk oleh Lu Xun.
Masih di sekitar tempat yang sama, Anda akan menemukan deretan rumah-rumah tua yang masih apik dan tertata dengan baik. Melihat hal ini, kehidupan masa lalu nampaknya benar-benar dipertahankan di Doulun Lu.
Bila berencana liburan ke China untuk mencari kesenangan dengan nuansa masa lalu, Doulun Lu adalah tempatnya. Secara keseluruhan Duolun Lu nampak seperti museum luar ruangan di tengah lautan pencakar langit yang mencolok. (nytimes/*/X-12)
Sumber : mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar